Rabu, 15 Februari 2012

nangis bacanya T-T

sepucuk surat buat keluarga kecilku...
istriku...
terimakasih atas semua cinta dan sayangmu padaku selama ini...
meskipun aku sadar begitu banyak kekuranganku, namun kau selalu tersenyum padaku..
istriku..
aku memang suami yang belum bisa memberikan tempat yang teduh buatmu... rumah yang luas buat kita tinggali... dan blm bisa membuatmu bahagia... aku hanya punya cinta dan sayang yang tulus buatmu...
aku sadar... aku hanya laki-laki pilihan kedua orang tuamu... bukan pilihan hatimu... namun kau selalu tunjukkan sayang dan cintamu padaku..
tak sepantasnya aku mengeluh atas kekuranganmu... kita bisa benahi bersama...
jika aku meninggalkanmu lebih dulu... akan kubisikkan pada-Nya.. bahwa kau adalah istri yang sholehah... agar kau layak mendapat Syurga bersamaNya...
Raditku...
ketika ayah dan bunda semakin tua...
aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuk ayah dan bundamu...
ketika ayah dan bunda memecahkan piring atau menumpahkan makanan karena penglihatan kita berkurang, kamu jangan memarahi ayah dan bundamu... orang tua itu sensitif.. selalu merasa bersalah ketika kamu berteriak...
ketika pendegaran ayah dan bunda semakin memburuk dan tidak bisa mendegar apa yang kamu katakan.. ayah dan bunda harap kamu jangan memanggil kita berdua tuli... mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya...
maaf anakku...
ayah dan bunda semakin tua... ketika lutut kaki mulai lemah.. ayah dan bunda berharap kamu memiliki kesabaran untuk membantu kita bangun.. seperti bagaimana kita selalu membantu kamu saat kamu masih kecil untuk belajar berjalan.. aku mohon jangan bosan pada ayah dan bunda..
ketika ayah dan bunda selalu mengulangi apa yang kita katakan, sepsrti kaset rusak. kita berdua berharap kamu terus mendegarkan.. tolong jangan mengejek atau bosan mendengarkan...
apakah kamu msh ingat ketika km kecil 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar